MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Manajemen PSM Makassar memiliki lima catatan yang dianggap aneh saat PSM bertanding. Kelima kasus dan keanehan yang ditemukan tersebut akan dilaporkan ke Federasi Sepakbola Internasional dan AFC.
Menurut PSM, keanehan-keanehan tersebut merupakan upaya sistematis dari pihak tertentu untuk menjatuhkan PSM.
Berikut lima kasus dan keanehan yang dimaksud manajemen PSM:
1. PSM memulai kompetisi dengan berita yang tidak mengenakkan. BLI memasukkan Stadion Mattoanging sebagai salah satu dari tujuh stadion di Indonesia yang tak layak menggelar laga ISL.
Keanehan: Secara standar internasional, Mattoanging memang tak layak. Tapi untuk ukuran stadion di Indonesia, Mattoanging tetap layak. Sorotan petinggi BLI terkait dengan kondisi lapangan, terbantah dengan dua bulan sebelumnya PSSI menunjuk Mattoanging sebagai satu dari dua stadion yang dipakai sebagai tempat seleksi tim nasional.
2. Pertandingan Sriwijaya FC Vs PSM di Stadion Jakabaring, Palembang yang berakhir 2-1 untuk Sriwijaya. Pertandingan ini menyisakan duka mendalam bagi PSM. Kepemimpinan wasit Jimmy Napitupulu yang merupakan wasit terbaik di Indonesia mencoreng laga yang bagus itu.
Keanehan: Keputusan wasit Jimmy Napitupulu di menit ke-14 yang memberikan pinalti kepada SFC sangat kontroversial. Secara kasat mata, lewat tayangan televisi, pelanggaran yang dilakukan pemain belakang PSM jelas terjadi di luar kotak penalti.
3. Pertandingan PSM Vs Bontang FC di Stadion Mattoanging 31 Oktober 2010, diwarnai dengan kepemimpinan wasit Setiono yang sangat buruk dan merugikan PSM. Suasana stadion menjadi mencekam.
Keanehan: Sebuah blunder yang dilakukan pemain belakang pemain Bontang FC dengan melakukan back pass ke kipernya sendiri dibiarkan oleh wasit. Padahal, PSM semestinya mendapatkan hadiah penalti. PSM telah melayangkan surat protes. Anehnya Komdis PSSI malah memberikan sanksi kepada pelatih PSM Robert Albert dengan denda Rp 50 juta.
4. Tanggal 6 Nopember 2010, menjadi hari yang sangat tak mengenakkan bagi PSM saat bertandang di kandang Deltras Sidoardjo. PSM harus bermain dengan tujuh pemain setelah para pemainnya bertumbangan di tengah lapangan.
Keanehan: Wasit melakukan pembiaran dengan banyak pelanggaran yang terjadi. Akibatnya, PSM menanggung kerugian besar dengan enam pemain yang cedera.
5. Pertandingan PSM Vs Semen Padang menjadi puncak ketidakberdayaan PSM atas kesewenang- wenangan wasit. Sepanjang pertandingan, wasit Aeng Suarlan banyak mengeluarkan keputusan kontroversial.
Keanehan: Di menit ke-37, Andi Oddang mencetak gol ke gawang Semen Padang. Jelas sekali dalam tayangan televisi, Oddang on side namun gol itu dianulir wasit. Di menit ke-81, seorang pemain belakang Semen Padang hand ball di kotak penalti. Tap wasit membiarkan kejadian tersebut meski hal itu terjadi di depan mata.
============================================================